This had me wonder in my senior high school's class
No idea is simple when you have to plant it in someone else’s mind. INCEPTION (2010) dir. Christopher Nolan
Ayat itu singkat, hanya satu hembusan napas saja untuk membacanya; tapi maknanya dalam dan meringkas banyak hal, "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya." (QS 80:24)
Pernah mentadabburi bagaimana jauhnya proses makanan itu hingga sampai di hadapan kita?
Ikan yang beberapa hari lalu masih berenang-renang di lautan lepas, sayuran yang sebelumnya masih menyatu di kebun ranum entah pegunungan mana.
Dan itu semua, sampai ke hadapan kita dan siap disantap. Prosesnya, jalannya, lika-liku rezeki itu hingga sampai pada kita; memesona.
Ibnu Katsir menguraikan dengan tadabbur yang mendalam, dalam makanan itu, "ada bukti: Allah Mahakuasa menumbuhkan tanaman dari tanah yang hitam, maka Dia pun Mahakuasa membangkitkan jasad yang tadinya telah jadi tanah usang dan debu yang berserakan"
masyaAllah...
Suatu hari Rasul pernah bertanya pada seorang sahabat, Adh Dhahhak bin Sufyan namanya, "wahai Dhahhak, apa yang suka kau makan?"
"Aku suka daging dan susu", jawab sahabat itu. Rasul bertanya lagi, "lalu, pada akhirnya makanan itu jadi apa?"
"Ia, akan jadi sesuatu yang engkau pun telah tahu, wahai Rasul...", Jawab Dhahhak dengan sopan.
Ini tanya jawab tentang makanan. Tapi uraian Rasul begitu dalam setelahnya, "Sesungguhnya, Allah menggambarkan dunia ini adalah seperti apa yang keluar dari tubuh Bani Adam..."
Manisnya, asinnya, pahitnya, getirnya; pada akhirnya akan berakhir jadi "sesuatu yang engkau pun tahu."
Dunia pun begitu, kan? Kayanya, kurangnya, tinggi kedudukannya, mapan dan bangkrutnya, kuat dan lemahnya: semua berakhir di liang lahat.
“You don't have to be great to start, but you have to start to be great” - Zig Ziglar
Mathematical fun fact of the day 3:
You can tile a regular 30-gon using a pentagon and rhombus.
T_T
Lihat orang-orang yang tersenyum itu. Di belakangnya bisa jadi ada segudang beban menumpuk. Namun mereka memilih tersenyum karena mereka tahu...
Mereka sudah tahu bahwa sedih terus itu menguras tenaga, mengeluhkan takdir membuat kaku tangan dan kaki untuk berkarya.
Mereka menangis sampai sesenggukan jika diperlukan. Mereka tersungkur sampai demam ketika lelah menampar badan. Tapi setelah itu mereka bangun lagi. Mereka hadir lagi.
Mereka tahu hidup itu bergelombang; setelah turun ia akan meninggi. Setelah tinggi pun ada masanya jatuh lagi.
Tapi mereka paham bahwa hidup adalah anugerah terbaik yang Allah berikan. Mereka kembali tersenyum karena tahu bahwa masa depannya ada di tangan Allah yang sempurna rencana-Nya.
Maka buat apa menangis terus, batin mereka. Buat apa mengeluh terus, itu tak mengubah apa-apa.
—Bekasi, 21 Desember 2022
"lesser evil"
For real bro! Like I'm literally lazy on the campus but this kid is suffering just to live. What the hell? I guess i need to be grateful.
i'm all the people i've ever loved
loseness lines over time by olivia de recat, @i-wrotethisforme, Kaveh Akbar, Olivie Blake